Rabu, 01 Juli 2015

6 Cara Terbaik Mengatakan Tidak Pada Anak

Tidak adalah kata kecil yang bisa jadi masalah bagi tumbuh kembang psikologis anak. Dan sudah semestinya menjadi masalah  besar bagi orang tua. Mungkin  terjadi di tempat umum pasti akan membuat muka Anda memerah. 
Kata Lori Freson, MA terapis pernikahan dan keluarga yang berlisensi, "Anak-anak membutuhkan,". Anak-anak secara emosional belum siap untuk menerima Anda berkata 'tidak ' dan membuat keputusan besar atau aturan untuk dirinya. Itu pekerjaan Anda dan jika Anda ingin tumbuh kembang Si Upik bagus Cara mengatakan tidak pada anak bukan hal mudah. Nah, berikut saran ahli cara mengatakan tidak pada anak.

1. Berikan alternatif
Saran Brandi Davis, seorang pelatih anak dan keluarga, daripada mengatakan “tidak“ lebih baik berikan anak alternatif lain. Misal, seorang anak yang ingin meniup gelembung di dalam rumah dapat diarahkan dengan "Kita bisa meniup gelembung di halaman atau di garasi," Seorang anak yang ingin kue dapat diarahkan dengan "Kamu mau sepotong keju atau apel."

2. Bertingkah konyol
Mengatakan "tidak" adalah bagian yang mudah. Bagian tersulitnya, anak mau terima atau tidak. Jen Hancock, penulis buku The Vaksin Bully mengaku, "Ketika anak saya masih kecil, saat saya ingin mengatakan tidak, saya akan menyanyikan sebuah lagu yang menyempilkan kata tidak didalam setiap baitnya. Cara ini cukup mengalihkan perhatiannya sekaligus menghiburnya."

3. Ajukan pertanyaan

"Ketika anak-anak saya mendekati saya untuk sesuatu, saya bertanya kepada mereka mengapa mereka menginginkannya," kata Mary O'Donohue, penulis buku When You Say 'Thank You,' Mean It. "Jika alasannya bisa diterima maka saya akan mengatakan iya. Kalau pun saya mengatakan tidak, mereka tahu keinginannya sudah didengarkan."


4. Perhalus bahasa

Sarah Lendt, MSEd., NCC, seorang Parent Educator menyarankan kata-kata alternatif seperti "Tidak hari ini", "Mungkin lain kali" atau "Mari kita memilih yang lain."


5. Berikan alasan singkat 
Psikoterapis Barbara Neitlich merekomendasikan untuk menggunakan penjelasan singkat seperti "Tidak baik merebut mainan teman," Lalu  pindahkan anak untuk menemukan mainan atau kegiatan lain. "Orang tua cenderung merasa bahwa mereka harus menjelaskan dan kembali menjelaskan kepada anak mengapa mereka mengatakan 'tidak'," Menurutnya, "Anda tidak harus melakukan ini, lebih pendek sebenarnya lebih baik karena anak kecil tidak memiliki kapasitas intelektual untuk mengikuti alasan Anda. Penjelasan panjang sering membuat mereka merasa lebih bingung dan frustrasi."



6. Atur Anggaran 
Setelah anak memasuki masa praremaja atau remaja, Siapkan anggaran untuk belanja pakaian. Beritahu jumlah yang bisa mereka habiskan buat sebuah pakaian atau sepasang sepatu. Maka mereka tahu kapan dan barang apa yang bisa mereka dapatkan. Hal ini juga menghindari mereka meminta pakaian yang harganya selangit, Begitu saran Sarah Clachar, pendiri Fit Family Together.

Buah hati anda tumbuh kembang dengan baik, itu tanggungjawab anda sebagai orangtua, dan hasilnya akan merupakan sesuatu yang tidak ternilai kelah sekaligus kebanggaan Anda.   Semoga bermanfaat.

Sumber : kompas



Kamis, 21 Mei 2015

Tahap-tahap gelombang Otak

Para peneliti menghitung energy yang mengalir melalui otak dengan satuan putaran per detik ( cps-cycles per second) dengan menggunakan alat yang disebut elektro-ensepalograf. Keluarannya ditampilkan dalam bentuk  grafis di layar monitor komputer. Jika keluaran itu mendatar berarti ’otak mati’ defnisi legal kematian.
Para peneliti telah membagi level aliran energi yang mengaktifkan kerja otak menjadi 4 kelompok :

Tahapan Beta terdiri atas  13 – 28 cps 
( Artinya energi yang mangalir melalui otak kita mencpai 13 sampai dengan 12 siklus per detik)
Tahapan ini merupakan tahap dimana secara aksi kondisi seseorang dalam keadaan waspada penuh,  perhatian terbagi. Dalam aksi anda dapat memikirkan  9 hal yang berbeda dalam satu  waktu. Tahap ini diperlukan seperti pada saat anda menyeberang jalan yang ramai atau bermain dalam kelompok tim olahraga.

Tahap Alfa terdiri atas 7 – 13 cps
Inilah saat relaksasi otomatis. Pada tahap ini kita memiliki akses langsung ke pikiran bawah sadar.

Tahap Teta terdiri atas  3,5 – 7 cps
Kita dapat tertidur ataupun terjaga, jika tidur ini tahap mimpi. Jika terbangun bisa jadi saatnya kreativitas atau meditasi REM (Rapid Eye Movement). Rem muncul sepanjang mimpi, yang berada pada tahap Teta. Rem  sangat penting untuk daya ingat. Penyembuhan juga terjadi selama ini. Pada tahap ini sebenarnya pikiran anda  mengarah pada pikiran bawah sadar untuk membantu anda penyembuhan.

Tahap Delta terdiri atas 0,5 – 3,5 cps
Inikah saat tidur tanpa mimpi. Penyembuhan alami dan regenerasi terjadi. Pada tahap koma energi dalam tubuh sebesar 0,5  cps dan ketika anda menglami otak mati energi dalam tubuh 0 cps
80 % anak-anak kelas 5, pada tahun ini akan menapaki jenjang karier yang tidak eksis saat ini disebabkan teknologinya belum ditemukan.
Karyawan akan berganti profesi, bukan sekedar berganti pekerjaan, 4 atau 5 kali sepanjang masa mereka bekerja,
Jumlah informasi di seluruh dan mengkat dua kali lipat setiap 2,5 tahun
Pada 2000 semua lulusan akan menghadapi informasi yang lebih banyak ketimbang yang diperoleh kakek-nenek mereka seumur  hidup.
Sembilan puluh persen informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan pada 2000 belum ditemukan.
Sekitar 2000 pekerjaan berbasis layanan akan membentuk 90 persen ekonomi 

Sabtu, 04 April 2015

5 Kasiat Brokoli Yang Tidak Kita Ketahui


Banyak kalangan yang tidak suka sayuran termasuk Brokoli, tapi tahukah anda Brokoli Merupakan salah satu sayuran sehat yang harus kita konsumsi sesering mungkin, karena menyimpan banyak kandungan gizi yang sangat berguna untuk tubuh kita. ada pun gizi yang terkandung didalamnya mencakup Vitamin A, B, C, K, Serat dan Mineral.
Bagian brokoli yang sering di konsumsi yaitu bagian atas kepala bunga, brokoli juga memiliki kesamaan bentuk dengan kembang kol.Yang membedakan keduanya hanyalah warnanya saja.
Berikut Kasiat Brokoli yang sangat penting bagi tubuh kita :
1.Mencegah Serangan Penyakit Jantung
Dari Hasil Penelitian Food Research di inggris, Brokoli banyak mengandung Glucoraphanin lebih besar dari sayuran lainnya.
Glucoraphanin sendiri berfungsi menetralkan detak jantung, dan yang terpenting menjaga dan mencegah dari serangan Penyakit Jantung pada manusia.Brokoli sangat bagus disajikan dalam bentuk Rebus.
2. Menurunkan Berat Badan Yang Berlebihan
Menurunkan berat badan (diet) Tidak hanya dengan berOlahraga. Tetapi Diet juga membutuhkan makanan yang bernutrisi tinggi, jika berolahraga dan diiringi makanan yang berkolestrol tinggi hasilnya mala sebaliknya, berat badan kita akan semakin bertambah.
Jadi bagi anda yang sedang dalam tahapan menurunkan berat badan, Brokoli Merupakan makanan yang sangat cocok buat anda. Kandungan gizi dan serat yang sangat tinggi dalam brokoli, akan membuat perut terasa lebih kenyang dan tahan lama.
3.Membantu Pertumbuhan Tulang Yang Sempurna
Brokoli dapat Membantu Pertumbuhan dan kesehatan tulang ,Karena banyak Mengandung Kalsium dan Vitamin K didalamnya. Selain itu, Brokoli berperan penting dalam memperbaiki sel-sel otot yang sempurna.
4. Mencegah Penyakit Kanker
Menurut Para Penelitian sayuran, Brokoli juga mengandung Phytochemical. Phytochemical sendiri mampu mencegah penyakit seperti
Kanker Payudara, Paru-Paru, dan Usus besar.
5. Mencegah Anemia
Penyakit Anemia adalah penyakit yang sangat bahaya, disebabkan kekurangannya Zat Besi dan Asam Folat. Zat Besi dan Asam Folat banyak ditemukan pada Brokoli.sehingga Mengkonsumsi brokoli sesering mungkin, sangat bagus dan mencegah penyakit Anemia
6. Menjaga Sistem Saraf Otak


Brokoli banyak mengandung Kalium yang tinggi, Kalium sangat berperan penting untuk menjaga sistem saraf dan fungsi otak secara optimal.Serta memulihkan sel-sel otot pada tubuh kita.

Rabu, 07 Januari 2015

Jangan Gunakan Kalimat Negatif dan Kasar didepan Anak


Hasil survei Children Charity NSPCC semacam Komisi Perlindungan Anak yang berkedudukan di  Klondon Inggris menyatakan bahwa lebih dari 2000 orang dewasa masing ingat nasihat dan berbagai perkataan yang diucapkan orangtua semasa kecilnya dahulu. Tujuan dari survei ini adalah ingin memelajari bahwa perilaku dan perkataan orangtua berpengaruh pada anak saat mereka dewasa.

Berhati-hatilah anda sebagai orang tua. Salah satu nasihat dan perkataan positif  yang diingat anak dari orangtua adalah “Latihan membuat kita menjadi lebih baik”, setidaknya 63 persen responden mengaku terinspirasi dengan ucapan positif tersebut.
Kemudian, nasihat lain yang juga paling diingat oleh 62 persen responden lainnya adalah “Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan”. Lalu, sebanyak 54 persen mengatakan bahwa kalimat “Jika gagal, coba lagi” yang sering disampaikan orangtua sangat melekat dalam pikiran mereka hingga dewasa.

Menurut hasil survei, sebanyak 81 persen responden mengaku pihak ibu yang paling sering membimbing mereka dengan nasihat positif. Lalu, 72 persen lainnya mengatakan lebih banyak dinasehati oleh ayah.

Orang tua yang tidak bijak bahkan kasar dengan kalimat negatif didepan anak-anak juga akan selalu dingat oleh mereka.

Segala  tindakan yang diambil orang tua memang  dapat membantu memberikan pengalaman yang positif bagi anak-anak. Salah satunya lewat kata-kata bijak. Sebab, setiap anak berhak memiliki masa kecil yang bahagia dan inspiratif,” terang Peter Wanles, NSPCC.



Sumber : kompas.com

Selasa, 11 November 2014

Nonton TV Online, Tidak Lagi Rebutan Acara

Menonton televisi adalah sebuah hiburan yang murah meriah buat seluruh keluarga, kadang-kadang keutuhan keluarga dapat dinilai dari  seberapa sering kita menonton televisi bersama dengan seluruh kerabat keluarga. Ada keluarga yang sering melakukan nonton bersama dengan anggota keluarga lainnya namun adapula yang tidak melakukannya, mungkin karena aktivitas yang padat atau karena ketidakharmonisan sebuah hubungan keluarga. aktivitas menonton televisi yang semakin asyik.
Dulu saat masih kecil saya hobby sekali nonton film kartun, dan sampai sekarang masih menonton film kartun seperti doraemon dan dragonball. Sampai-sampai meninggalkan aktivitas yang sedang dikerjakan hanya untuk menonton serial kartun tersebut. Belum  lagi saat bersamaan orang tua juga ingin melihat menjadi kurang asyik dan kurang seru.
Sekarang banyak sudah lebih banyak pilihan untuk menonton baik televisi maupun film online. Ini membantu bagi kita yang sok berebut nonton acara TV. Berebut dengan anak atau bahkan dengan istri. Ataupun juga ketika chanel tv tertentu ngadat, tidak muncul, dengan media online ini menjadi salah satu solusi cerdas. Ada beberapa portal yang telah menyediakan, pilih saja mana yang lagi bagus penerimaannya :

http://id.hao123.com/video/live?from=hao123_icon_home_id#channel=tv5
http://tvri.co.id/
http://www.mivo.com/
http://www.indoweb.tv/
http://www.tvonlineindonesia.net/
http://www.nont0n.tv
http://sakeena.net/tv-online-rcti-sctv-trans-tv-global-tv/
http://www.mytrans.com
http://www.okezone.tv
http://news.viva.co.id/streaming/
http://www.metrotvnews.com/front/streaming
http://live.tvri.co.id
http://www.indosiar.com/streaming
http://www.sctv.co.id/streaming
http://www.televisikita.net/
http://www.useetv.com

Bahkan untuk chanel yang terakhir merupakan layanan online yang memungkinkan kita untuk dapat menonton televisi secara live, kita dapat menonton acara televisi yang sudah disiarkan mulai dari 3 hari yang lalu sampai hari ini.
Kelebihan UseeTv ini saya dapat menonton film Para Pencari Tuhan di waktu senggang di Bulan ramadhan menggunakan laptop yang telah tersambung jaringan Internet.
Berkat UseeTv kini kita tidak perlu lagi terburu-buru meninggalkan pekerjaan kita hanya untuk menonton  Televisi sebab UseeTv mampu memutar ulangkan untuk kita acara yang telah berlalu hingga 3 hari yang lalu. Selain itu menurut saya UseeTv juga dapat menyatukan keluarga dengan membuat program menonton Televisi bersama-sama saat semua keluarga berkumpul di Rumah atau dimana saja selama kita memiliki perangkat komputer yang tersambung dengan Internet.

Sebenarnya masih banyak portal semacam termasuk yang chanelnya lebih lengkap. Silahkan cari sendiri dan sharing kalau dah dapat. Semoga bermanfaat.

Kamis, 20 Februari 2014

Situs Porno Muncul Tanpa Sengaja



Sebagian besar konten pornografi di Internet muncul lewat iklan-iklan ketika pengguna berselancar di dunia maya. Hal itu ternyata seringkali menyebabkan anak maupun remaja pengguna internet mau tidak mau terpapar konten tersebut meski tidak berniat mengaksesnya.

Menurut studi "Keamanan Penggunaan Media Digital pada Anak dan Remaja di Indonesia" dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama UNICEF, lebih dari separuh responden (52%) menemukan konten pornografi via iklan vulgar maupun situs yang tidak mencurigakan. Hanya 14 persen yang mengaku mengakses situs pornografi secara sukarela.

"Paparan konten pornografi itu terutama ketika muncul secara tidak sengaja atau dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar ketika mereka membuka internet," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Selasa (19/2).

Studi ini menemukan bahwa banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada di internet, sebagian besar sampai kepada mereka tanpa sengaja melalui pesan pop-up atau melalui link yang menyesatkan.

"Pihak orangtua mungkin ketinggalan dari anak-anak mereka dalam hal menguasai dan menggunakan media digital, sedikit dari orangtua yang mengawasi anak-anak mereka ketika mengakses internet, dan sedikit yang menjadi 'teman' anaknya dalam jejaring sosial," kata Gatot.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika  Tifatul Sembiring menyatakan pihaknya sudah berupaya mengamankan Internet dari konten-konten berbahaya bagi anak. "Sejauh ini sudah satu juta situs porno yang diblok," kata dia di Jakarta, Selasa (19/2).
Tifatul mengatakan orangtua bertugas untuk memberi pengertian dan pengawasan pada anak dan remaja agar tidak mengakses konten seperti itu. "Menurut saya blokir itu lebih bagus di dada dan pikirannya. Sebab kalau mereka ke Singapura ke Malaysia tidak diblok. Jadi berikan pengertian dan pemahaman," lanjut dia.


Republika.co.id

Senin, 10 Februari 2014

Setiap Langkah Adalah Anugerah

Seorang profesor di undang untuk bericara di sebuah basis militer. Di sana ia bertemu seorang prajurit yang tak akan pernah di lupakannya, bernama Harry.
Harry yang di kirim untuk menjemput professor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang di lakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh. Kemudian mengangkut anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong orang yang tersesat dan menunjukan arah jalan yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor dengan senyumnya menghiasi wajahnya.
“Darimana anda belajar hal-hal seperti itu?”, tanya sang profeor.
“Oh”, kata Harry. “Selama perang, saya kira”.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga saat tugasnya membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ai harus menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tak pernah tahu apakah langkah selanjutnya merupakan pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”. Kelimpaahan hidup tidak dapat ditentukan dengan berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas




Sumber : http://iphincow.com

Senin, 26 Agustus 2013

Orang miskin naik haji.

Pak Parman, demikian orang-orang memanggilnya. Dia hanyalah seorang tukang becak. Sudah bisa ditebak, berapa kekayaannya? Dia hanya punya tempat tinggal, dan itu pun kost di tempat yang kumuh, yang gentengnya sewaktu-waktu bisa bocor karena hujan. Meski begitu, Pak Parman memiliki budi yang sangat mulia. Kemiskinan yang merenggut kehidupannya, tidak menutup mata batinnya untuk selalu berbagi kepada orang lain.
Tapi, bukan harta yang bisa ia sumbangkan. Sebab, untuk makan sehari-hari saja sulit, apalagi berniat untuk berbagi harta kepada orang lain. Maka, yang hanya bisa dilakukan Pak Parman adalah “sedekah jasa”. Yaitu, setiap hari Jum’at ia menggratiskan semua penumpang yang naik becaknya. Ini adalah hal yang luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukannya, apalagi orang miskin seperti dirinya.
Suatu ketika, di hari Jum’at pertama bulan Ramadhan, tiba-tiba, ada orang yang kaya raya mobilnya mogok. Kebetulan, mogoknya tidak jauh dari pangkalan becak Pak Parman. Orang kaya itu pun bertanya kepada supirnya, “Pir, kalau naik becak kira-kira ongkosnya berapa ya?”
“Paling juga lima ribuan,” jawab supir kepada majikannya.
Orang kaya tersebut pun memutuskan naik becak karena sebenarnya jarak dirinya dengan rumahnya sudah lumayan dekat. Maka, dipanggillah tukang becak yang ada di pangkalan tersebut dan kebetulan Pak Parman yang datang. Lalu, digoeslah becak itu oleh Pak Parman menuju rumah orang kaya tersebut. Setelah sampai di tempat, Pak Parman dikasih uang 10 ribu dan tidak usah dikembalikan. Namun, oleh Pak Parman uang itu ditolaknya.
“Kenapa Bapak menolaknya?” tanya orang kaya itu..
“Saya sudah meniatkan dari dulu, kalau setiap Jum’at saya menggratiskan semua penumpang yang naik becak saya,” jawabnya jujur.
Setelah itu, Pak Parman pun pergi meninggalkan orang kaya tersebut. Rupanya, kejadian itu sangat membekas di hati orang kaya tersebut. Orang kaya seperti dirinya saja tidak pernah sedekah, ini orang miskin malah melakukannya dengan begitu tulus. Lalu, dikejarlah Pak Parman. Setelah dapat, Pak Parman pun dikasih uang satu juta. Orang kaya itu pikir, Pak Parman akan menerimanya karena uangnya besar. Tapi, Pak Parman tetap menolaknya. Lalu, dinaikkan lagi menjadi dua juta dan tetap Pak Parman menolaknya. Alasan Pak Parman sama: dia tidak menerima uang sepeser pun di hari Jum’at untuk jasa ojek becaknya. Sebab, dia sudah meniatkannya untuk bersedekah. Subhanallah!
Tapi, hal ini justru membuat orang kaya tersebut semakin penasaran. Maka Jum’at berikutnya (di hari Ramadhan juga), orang kaya itu pun naik becak lagi. Ia sengaja meninggalkan supirnya untuk pulang ke rumah sendiri dan dia lebih memilih berhenti di pangkalan itu untuk bisa naik becak Pak Parman. Maka diantarlah orang kaya tersebut ke rumahnya oleh Pak Parman. Setelah sampai, Pak Parman pun diberikan uang yang lebih besar lagi, kali ini 10 juta. Orang kaya itu pikir Pak Parman akan tergoda oleh uang sebanyak itu. Tapi, lagi-lagi, perkiraannya meleset. Pak Parman, sekali lagi, menolak uang yang bagi dia itu sebenarnya sangat besar. Apalagi, sebentar lagi akan Lebaran dan uang itu pasti akan berguna buat dirinya dan keluarganya. Tapi, orangtua itu menolaknya dengan halus.
Kejadian ini benar-benar membuat orang kaya tersebut tidak mengerti. Kenapa orang miskin seperti Pak Parman tidak mau menerima uang sebesar itu? Padahal, uang itu bisa ia gunakan selama berbulan-bulan. Namun, rasa penasaran orang kaya itu rupanya tidak pernah berhenti. Jum’at berikutnya, dia pun naik becak milik Pak Parman lagi. Namun, kali ini ia minta diantarkan ke tempat yang lain.
“Pak, antarkan saya ke rumah Bapak,” pinta orang kaya.
Pak Parman kaget “Memangnya, ada apa, Pak?” jawab Pak Parman polos.
“Pokoknya, antarkan saya saja.”
Akhirnya, Pak Parman terpaksa mengantarkan orang kaya itu ke rumahnya. Mungkin orang kaya itu hanya ingin menguji : apakah tukang becak itu benar-benar orang miskin ataukah tidak? Mereka pun akhirnya sampai di rumah Pak Parman. Betapa terkejutnya orang kaya itu, karena rumah yang dimaksud hanyalah sebuah rumah sederhana. Gentengnya sewaktu-waktu bisa roboh karena terpaan air hujan. Karena sangat iba melihat kejadian itu, orang itu pun merogoh uangnya sejumlah Rp. 25 juta.
“Ini Pak, uang sekedarnya dari saya. Mohon Bapak menerimanya,” pinta orang kaya kepada Pak Parman.
Apa reaksi Pak Parman? Ternyata, dengan halus dia pun tetap menolaknya. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan orang kaya itu. Bagaimana bisa orang semiskin dia menolak uang pemberian sebesar Rp. 25 juta? Kalau bukan dia adalah lelaki yang luar biasa, yang memiliki budi yang sangat luhur.
Akhirnya orang kaya itu pun menyerah. Dia benar-benar kalah dengan ketulusan hati Pak Parman. Ia percaya bahwa apa yang dilakukan Pak Parman benar-benar tulus dari hatinya. Ia benar-benar tidak tergoda oleh indahnya dunia dan kilaunya uang jutaan rupiah. Mungkin ia satu pribadi yang langka dari 1000 orang yang ada, yang sewaktu-waktu hanya muncul di dunia. Luar biasa!
Tapi, orang kaya itu berjanji bahwa suatu saat ia akan memberikan yang terbaik buat tukang becak yang berhati mulia tersebut. Sebab, mungkin, baru kali ini hatinya terusik lalu disadarkan oleh orang miskin yang hanya seorang tukang becak. Dan waktu pun terus berlalu.
Lebaran telah tiba. Pak Parman dan orang kaya itu tidak bertemu lagi. Menjelang Lebaran Haji (Idul Adha), orang kaya itu kembali menemui Pak Parman di rumah kostnya. Kembali ia pun datang di hari Jum’at. Mudah-mudahan kali ini niatnya tidak sia-sia. Setelah mereka bertemu, di depan Pak Parman orang kaya kemudian bicara terus terang, “Pak, mohon kali ini niat baik saya diterima. Bapak dan istri serta anak Bapak akan saya berangkatkan haji ke Tanah Suci. Sekali lagi, mohon Bapak menerima niat baik saya ini?”
Pak Parman menangis di depan istri dan anak semata wayangnya. Pergi ke Mekkah saja tidak pernah ia bayangkan sejak dulu, ini apalagi ia dan keluarganya akan diberangkatkan naik haji. Ini benar-benar hadiah yang sangat luar biasa dari Allah swt. Tawaran orang kaya itu pun diterima Pak Parman dengan setulus hati.
Maka, Pak Parman dan keluarganya pun akhirnya pergi haji. Ya, seorang tukang becak yang miskin tapi memiliki hati yang sangat mulia akhirnya bisa melihat keagungan Ka’bah di Mekkah al-Mukarramah dan makam Nabi Muhammad saw di Madinah. Kebaikannya dibalas oleh Allah. Ia yang menolak satu juta, dua juta, 10 juta, hingga Rp. 25 juta, tapi Allah menggantinya dengan haji ke Baitullah, bersama istri dan anaknya! Jadi, berapa kali lipatkah keberkahan yang didapatkan Pak Parman karena sedekah yang ia lakukan setiap hari Jum’at?! Subhanallah!
Bahkan, tidak saja dihajikan secara gratis, Pak Parman akhirnya dibuatkan rumah oleh orang kaya tersebut. Maka, semakin berkahlah hidup si tukang becak berhati mulia itu. Dan sejak itu, Pak Parman pun bisa tinggal di sebuah tempat yang nyaman.
Demikian kisah tukang becak yang bisa naik haji karena sedekah yang dilakukannya. Apakah kita sudah seperti Pak Parman? Dia yang miskin masih memikirkan untuk berbagi untuk orang lain, apalagi kita yang mungkin lebih mampu dibandingkan dia. Mudah-mudahan kita bisa mengikuti jejaknya, terutama dalam hal ketulusannya dalam berbagi! Amin.

Sumber : ........(terlupakan )

Rabu, 31 Juli 2013

KPI Pusat mengeluarkan sanksi 8 program siaran Ramadhan di televisi

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengeluarkan sanksi kepada 8 program siaran Ramadhan di televisi. Menurut Komisioner KPI Pusat Bidang Isi Siaran, Nina Mutmainnah, pelanggaran tersebut kebanyakan dilakukan oleh acara komedi yang disiarkan secara langsung pada saat sahur. "Pelanggarannya sama dengan tahun-tahun sebelumnya," kata dia, Selasa, 30 Juli 2013. 

Delapan siaran yang menerima teguran itu yakni :
-- Sahurnya Pesbukers (ANTV), 
-- Yuk Kita Sahur (Trans TV), 
-- Sahurnya OVJ (Trans 7), 
-- Karnaval Ramadhan (Trans TV), 
-- Hafidz Indonesia (RCTI), 
-- Mengetuk Pintu Hati (SCTV), 
-- Promo Siaran Karnaval Ramadhan (Trans TV), dan 
-- Iklan PT Djarum edisi Ramadhan versi merawat orang tua. 
Nina mengatakan sanksi yang diberikan bersifat administratif yakni berupa teguran tertulis. Komisi juga meminta semua stasiun televisi memperbaiki isi siaran yang dikeluhkan masyarakat. 

Hingga saat ini, KPI Pusat telah menerima 296 pengaduan mengenai tayangan Ramadhan, melalui pesan singkat, email dan Twitter. Menurut Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) 2012, ada empat bentuk pelanggaran yang kerap dilakukan acara komedi. Pelanggaran tersebut yakni melecehkan orang dengan kondisi fisik dan pekerjaan tertentu, pelanggaran atas perlindungan anak, melanggar norma kesopanan dan kesusilaan serta melanggar penggolongan program siaran dengan klasifikasi remaja. 

Nina menyatakan dalam berbagai acara komedi, beberapa adegan tidak pantas ditampilkan di ruang publik. Beberapa adegan yang tidak pantas itu adalah pelemparan tepung atau bedak ke wajah atau kepala, mendorong tanpa alasan jelas, menoyor kepala, menjejalkan sesuatu ke mulut, memukul dengan benda tertentu, hingga aksi mencium ketiak. Selain itu, acara komedi juga kerap menampilkan pemain pria yang berpakaian perempuan dan sebaliknya. Selain itu, banyak acara komedi menghadirkan kuis dengan pertanyaan sepele yang cenderung meremehkan kecerdasan publik. 

KPI Pusat menganggap penyelenggara televisi tidak berniat untuk menampilkan acara komedi yang menghormati bulan Ramadhan, "Karena melakukan pelanggaran yang sama," kata dia. 

Sebenarnya sangat banyak siaran yang justru kontra produktif dengan pendidikan maupun agama dan selama ini sanksinya relatif  terlampau ringan. 

Sumber : Tempo

Jumat, 26 Juli 2013

Kehidupan Modern Membuat Manusia Gampang Marah


Kehidupan modern memang membuat segala hal menjadi lebih mudah. Namun hidup di zaman modern juga membuat manusia menjadi gampang terpicu amarah.
Menurut analisa seorang psikolog dari University of Central Lancashire Dr. Sandi Mann, agresi dan amarah  yang awalnya dimiliki manusia sebagai bagian dari mempertahankan hidup kini telah berubah. Di zaman modern ini, amarah kerap "salah sasaran" dan tidak pada tempatnya.
Alhasil, seseorang bisa marah akibat dipicu hal sepele dan relatif tidak berhubungan dengan penyebab munculnya rasa itu. Rasa marah pun muncul pada momen-momen sepele dan tidak tepat seperti saat menunggu dokter, memakai komputer yang 'lelet,' atau kemacetan lalu lintas. 

Menurut Sandi, kehidupan yang nyaman di zaman modern memanjakan manusia.  Gaya hidup nyaman juga akan memicu harapan yang tinggi. Sedikit ketidaksempurnaan bisa membuat manusia berperilaku 'merajuk' seperti anak kecil.

"Rasa marah sebetulnya menjadi bentuk pertahanan pada nenek moyang kita," kata Mann. Menurutnya, rasa marah ini memancing adanya upaya pertahanan, bila ada yang mencuri makanan dan predator yang mengancam dirinya.  Namun hal tersebut tidak dialami manusia di zaman sekarang.
Seperti yang dilansir The Telegraph,  fokus manusia abad 21 telah berubah. Manusia zaman dulu menggunakan energi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan dan perlindungan. Contohnya rasa lapar yang merangsang produksi serotonin. Hormon ini merangsang seeroang untuk mencari makan.

Namun dua kebutuhan dasar tersebut mudah dipenuhi pada abad ini. Akibatnya, motivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, tidak memiliki penyaluran yang tepat. Motivasi ini kemudian menjadi rasa marah yang timbul sewaktu-waktu.

Marah juga menjadi unsur penting dalam kehidupan sosial. Marah menjadi peringatan pada orang lain, ketika tingkah laku seseorang terasa menyebalkan. 

Mann menyarankan untuk mengendalikan rasa marah yang timbul. Bila rasa marah muncul sebaiknya seseorang berfikir, apakah peristiwa yang memicu marah ini mengancam nyawa? Jika bukan, baiknya amarah dikendalikan.

Manajeman marah 

Agar seseorang tetap sadar saat emosi, perlu ada strategi mengendalikan amarah. Albert Ellis dari Rational Emotive Behaviour Therapy menyediakan strategi mengatasi marah yang disebut metode ABCD :

 A = Activating Situation or Event : Berupaya untuk menganalisa apa yang terjadi
 B = Belief System :  Apa yang dikatakan diri sendiri tentang kejadian tersebut
 C = Consequence: Apa yang dirasakan dari kejadian tersebut berdasarkan keyakinan Anda
 D = Dispute :   Bandingkan antara keyakinan dan harapan. Apakah harapan tersebut realistis atau irasional . Bila harapan terlalu tinggi dan tak seseuai kenyataan, tentu seseorang tak bisa marah.

10 hal yang sering memicu emosi :

1. Mengantre lama untuk berkonsultasi dengan dokter
2. Kemacetan
3. Angkutan umum yang penuh
4. Bercanda dengan topik sensitive
5. Teman yang tidak kunjung membayar utang
6. Dituduh bersalah
7. Harus membersihkan apa yang diperbuat orang lain
8. Menunggu lama di telepon
9. Diberi petunjuk yang salah
10. Kehilangan uang atau harta


Sumber : www.dailymail.co.uk

Kamis, 04 Juli 2013

TERIMA KASIH KAU JADIKAN AKU IBU

Kisah yang saya tulis ini adalah kisah yang dialami istri saat melahirkan anak kami yang pertama. Saya tulis sesuai dengan apa yang dia tuturkan kepada saya.
“Tekanan darahnya tinggi sekali bu…140/90.” dr. Indrarta melepas alat pengukur tekanan darah dari lenganku, “Kalau naik lagi, operasi ya…”
-----
Break : Ingin melihat liputan live Masjidil Haram klik disini
----
Aku turun dari ranjang periksa dan duduk di sebelah mas Dian, suamiku yang memandangiku khawatir. Sejak kehamilan tujuh bulan, tekanan darahku cenderung tinggi. Saat itu adalah periksa kehamilan untuk bulan kedelapan. Sambil mencoret-coret (aku lebih suka menggunakan istilah mencoret daripada menulis) resep, dr. Indrarta menerangkan kepada kami bahwa gejala fisik yang aku alami menunjukkan gejala awal keracunan bayi.
”Keracunan bayi itu maksudnya apa dok?” Mas Dian menunggu jawaban dengan pandangan cemas.
Dokter Indrarta menjelaskan bahwa keracunan bayi adalah reaksi tubuh seorang ibu yang tidak bisa menerima bayi yang dikandungnya. Gejala awalnya berupa kaki yang bengkak dan tekanan darah tinggi. Bila tekanan darah terus naik, maka akan menyebabkan kejang-kejang yang berakibat fatal bagi jiwa sang ibu. Mendengar jawaban dokter, mas Dian tampak semakin cemas.
Kami pulang naik motor sambil diam sepanjang perjalanan. Sebenarnya sejak awal kehamilan aku sudah stres membayangkan proses persalinan yang menyakitkan. Semakin mendekati waktu melahirkan hatiku semakin kalut, ketakutan. Entah kenapa segala nasihat dari ibuku, ibu mertua, dan beberapa orang yang berpengalaman melahirkan, bahwa proses persalinan itu sakit tetapi indah dan tidak perlu ditakuti, tidak bisa menenangkanku. Yang terbayang hanyalah kesakitan yang akan aku alami saat berusaha mengeluarkan bayiku melalui jalan lahir.
Sesampai di rumah, setelah berganti baju, aku merebahkan diri dan berusaha memejamkan mata. Seperti tahu apa yang berkecamuk di kepala dan hatiku, dengan pandangan cemas mas Dian duduk di sebelahku dan membelai kepalaku, ”Kamu jangan mikir yang tidak-tidak, Dik...Pasrahkan saja semua kepada Allah.”
Aku hanya tersenyum, tetapi dalam hati aku nggerundel, ”Enak aja kalau ngomong. Mas Dian nggak merasakan dan tidak akan pernah bisa merasakan yang aku alami dan akan aku alami sich..!”

Tanggal sebelas November tahun 1998, hari prediksi waktuku melahirkan. Dini hari aku merasa seperti ngompol, banyak sekali cairan yang keluar. Aku sampaikan ke ibuku yang sudah dua minggu ini menginap di rumahku dan selalu menemaniku tidur. Memang terasa lain, saat-saat seperti ini, saat menunggu sesuatu yang menakutkan, bila ditemani ibu hatiku sedikit lebih tenang. Ibuku mengatakan bahwa air ketubanku sudah pecah dan sudah waktunya melahirkan. Aku segera membersihkan diri, berwudlu dan Sholat shubuh. Tas perbekalan sudah aku siapkan jauh-jauh hari. Setelah Sholat subuh, aku, ibu, dan adikku berangkat ke Rumah Sakit Asrama Haji Sukolilo, sementara mas Dian menyusul naik motor.
Sesampai di Rumah Sakit, aku langsung masuk ke ruangan bersalin. Sayang sekali, kebijakan Rumah Sakit melarang selain yang akan melahirkan memasuki ruangan. Ibu, adik dan mas Dian harus menunggu di luar. Ruangan bersalin berupa ruangan besar yang terdiri dari beberapa ranjang yang disekat kelambu putih satu sama lain. Saat aku masuk, sudah ada beberapa ibu hamil yang berbaring di ranjang.
”Baru pembukaan tiga, bu, dipakai jalan-jalan saja biar cepat pembukaannya.” Aku turun dari ranjang dan jalan-jalan mengitari ranjang.
Terdengar teriakan kesakitan dari seorang ibu tak jauh dari tempatku berdiri. Penasaran aku mengintip, rupanya dia sedang dalam proses melahirkan. Dua suster mendampinginya di kiri dan kanan, menuntunnya mengatur pernafasan dan membersihkan keringatnya, sementara seseorang yang kukira seorang dokter menuntunnya dari sela-sela kakinya. Setelah mengerang, menjerit beberapa kali, akhirnya bayi mungil lahir. Aku ikut senang menyaksikannya, tetapi teriakan-teriakan kesakitan yang mengiringi lahirnya bayi membuatku semakin ketakutan. Keringat dingin membasahi muka dan telapak tanganku. Aku terduduk di pinggir ranjang. Kuusap-usap perut buncitku yang sudah terasa sakit sejak masuk ruangan. Di dalamnya terdapat makhluk mungil, makhluk yang sangat ingin segera kulihat wujudnya. Ciptaan Allah yang berkembang selama sembilan bulan di dalam tubuhku. Makan makanan yang kumakan. Membayangkan kelak mulut mungilnya memanggilku ibu menghasilkan perasaan lain di hatiku. Perlahan perutku terasa hangat meskipun sakitnya tidak berkurang bahkan bertambah. Kehangatan dari perut menjalar ke seluruh tubuhku. Membayangkan akan menjadi seorang ibu, menjadi tumpuan kasih sayang seorang anak, mendatangkan ketegaran di hatiku, dan ketenangan. Dalam ketenangan aku teringat pesan mas Dian bahwa dalam keadaan sulit sebaiknya membaca “Laa haula wala quwwata Illa billa hil ‘aliyyil Adziim”. Akupun mulai berdzikir, dan pelan tapi pasti ketenangan di hatiku semakin menguat, dan kekhawatiran berangsur memudar.

Tanggal sebelas November tahun 1998, sekitar jam dua belas siang pembukaanku sudah lengkap. Sakit perut yang kurasakan adalah kesakitan yang amat sangat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Seperti yang dialami oleh beberapa ibu yang sudah melahirkan sejak pagi tadi, aku juga didampingi oleh beberapa suster dan Dr. Indrarta. Aku membayangkan betapa bahagianya bila mas Dian dan ibuku juga boleh mendampingiku.
Dua jam sudah sejak pembukaanku lengkap, anakku tak kunjung mau keluar. Cairan ketubanku sudah habis, dan darah juga sudah banyak keluar. Tenagaku semakin habis, lemas. Aku benar-benar merasa pasrah kepada Allah. Bagiku sekarang hanya kuasa Allah yang bisa membantuku. Sambil mengusap peluh di keningnya, Dr. Indrarta keluar meninggalkan ruangan. Di kemudian hari aku tahu bahwa Dr. Indrarta keluar untuk meminta tanda tangan Mas Dian untuk izin melakukan operasi. Sekembalinya ke ruangan, Dr. Indrarta memberikan instruksi ke para perawat yang tidak bisa kudengar, kemudian mendekatiku, “ Sudah Bu, terlalu banyak darah yang keluar, saya tidak mau ambil resiko, bayinya harus dikeluarkan lewat atas.” Aku mengangguk lemas. Aku benar-benar pasrah. Aku ikhlas bila memang saat itu sudah waktunya Allah memanggilku. Hanya aku sangat berharap Allah memberi kesempatan anakku terlahir ke dunia dan menikmati kehidupan. Dan aku bisa melihatnya meskipun sebentar. Aku dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang operasi. Di luar mas Dian sempat menghampiriku, memandangku dengan tatapan cemas dan penuh harap, “Tawaqqal Dik…” Aku hanya mengangguk lemas.
Di ruang operasi sudah siap beberapa perangkat operasi. Dari dada ke bawah aku ditutupi kain sehingga aku tidak bisa melihat apa yang dilakukan dokter. Setelah obat bius lokal bekerja, operasi dimulai. Kira-kira empat puluh lima menit kemudian anakku berhasil dikeluarkan.
“Laki-laki, Bu, sehat dan normal...” Seorang suster menunjukkan seorang bayi yang masih belepotan darah. Mendengar bahwa anakku berhasil terlahir dengan sehat dan normal, aku merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Aku meneteskan air mata haru, betapa cintanya ALLOH kepadaku. Kebahagiaan yang tidak ternilai, bahkan bila dibandingkan dengan ketidaknyamanan, kekhawatiran, ketakutan, kesakitan yang kurasakan sejak awal kehamilan sampai melahirkan, semuanya tidak ada artinya, terhapus oleh kebahagian yang melimpah ruah.
Terima kasih ya Allah. Kau jadikan aku seorang ibu...
Mohon bimbingan dan petunjuk-MU agar aku bisa memegang amanah mendidiknya menjadi anak yang sholih.

Sumber : herlanlesmana26.blogspot.com
Dari Kisah Nyata_ NM. Dian dan  Wulan

Senin, 24 Juni 2013

CERITA PILIHAN

"Terkadang, Sedekah dan Kebaikan di masa lalu dapat menyelesaikan masalah kita di masa yang akan datang" 


Suatu hari, anak seorang lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu menemukan bahwa kantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. 

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi, anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, dia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu, dia membawakan segelas besar susu. 

Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat. Kemudian, dia bertanya, “ Berapa aku harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu bayar apa pun. Ibu kami mengajarkan tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan. 

 Kemudian, anak lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku, aku sangat berterima kasih kepada Anda.” 

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Akhirnya, mereka mengirimnya ke kota besar tempat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langkanya tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Saat dia mendengar kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Kelly. Dia segera bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut. 

Dengan berpakaian jubah kedokteran, dia menemui si wanita itu. Dia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Kemudian, dia kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. 

Mulai hari itu, dia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan…. Wanita itu sembuh! Kemudian, Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan wanita itu kepadanya... Dr. Kelly melihatnya dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, lalu mengirimkannya ke kamar pasien. 

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut. Dia sangat yakin bahwa dia tak akan mampu membayar tagihan tersebut, walaupun harus dicicil seumur hidupnya. 

Akhirnya, dia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut. Ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Dia membaca tulisan yang berbunyi….. “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!” Tertanda, Dr. Howard Kelly. 

Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita itu. Dia berdoa, “Tuhan, terima kasih… bahwa cinta-Mu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.” 

Sumber : http://galedeg.blogspot.com

Jumat, 31 Mei 2013

6 Bulan Aku Belajar Hidup

Teman-teman...bayangkan jika anda kena stroke...seperti apa. Bersyukurlah sebanyak mungkin...karena itu tidak terjadi... Mari kita bayangkan....

Belajar untuk hidup. Ya ….. 6 bulan pertama setelah aku diserang stroke, aku benar2 belajar untuk hidup. Sekali lagi : BELAJAR UNTUK  HIDUP !!
Ketika aku terserang stroke pada tanggal 8 Januari 2010 lalu di San Francisco Amerika Serikat, Tuhan mengizinkan aku menjadi seorang ‘bayi’, seperti bayi yang baru lahir. Aku lumpuh ½ tubuh sebelah kanan, tidak mampu bergerak karena trauma dan sama sekali tidak bisa bicara. Aku seperti bayi yang baru lahir, bertubuh perempuan dewasa dan sama sekali tidak bisa apa2. Aku hanya bisa memandang keadaan di sekelilingku, aku hanya bisa mendengarkan semua suara di sekelilingku, aku hanya bisa tersenyum kepada orang2 di sekelilingku dan aku hanya bisa berdoa ….. Dan aku divonis secara medis aku hanya mampu berbaring saja, atau terbaik hanya mampu duduk di kursi roda saja …..
Keadaanku benar2 memprihatinkan, sampai ketika semua keluargaku menjengukku, aku melihat mata mereka yang memerah dan terus berkaca2 walau aku tahu bahwa mereka tidak mau memperkihatkan betapa mereka sedih dengan keadaanku. Papa dengan seringnya menatap wajahku dekat dengan wajahnya, aku bisa mengsap pipinya dengagn tangan kiriku. Begitu juga mamaku, serta kedua anak2ku. Aku hanya mampu tersenyum dan berkata2 dalam hati,
“Sayang, ini mama, nak. Mama baik2 saja koq. Jangan kawatir ya, sebentar lagi mama akan sembuh, sabar ya ….. “
Aku sempat mengusap mata mereka ketika aku melihat air matanya mengambang dan aku hanya bisa tersenym …… Aneh, aku tidak merasa sedih atau takut, karena sangat mengherankan bahwa aku hanya tahu bahwa aku akan sembuh dengan cepat karena Tuhan Yesus ada di dekatku! Mengherankan memang, ketika semua kawatir dengan keadaanku, aku malah selalu tersenyum dan tertawa dan aku tidak sedih atau kawatir dengan hidupku …..
Hari ke-2 aku stroke sebagai insan pasca stroke, aku belajar untuk minum, tidak gampang untuk aku belajar minum seteah stroke. Beberapa kali tersedak sampai dadaku terbakar dan paru2ku seperti mau meledak! Sepertinya tidak ada harapan aku hidup, minum saja aku tidak mampu! Lalu ketika aku belajar makan. Seperti bayi yang belepotan dengan tangan kiriku yang otakku sudah cacat. Berbeda ketika orang sehat dengan otak yang juga sehat. Makan dengan tangan kiri sama saja dengan makan dengan tangan kanan, hanya perlu penyesuaian saja.
Lalu ketika aku belajar berbicara 1 kata demi 1 kata. Mulutku memang tidak ‘pelo’, tetapi kaku! Untuk mengatakan 1 kata saja, aku tidak mampu, bagaimana aku bisa bertahan hidup? Benar2 belajar untuk hidup, dengan kehidupan yang sangat mendasar ……
Begitu juga ketika aku mulai belajar menulis dengan tangan kiri. Sangat berbeda jika orang2 normal dengan otak yang normal mencoba melatih tangan kkirinya untuk menulis. Tetapi otakku sudah cacat. Ya, sekali lagi, OTAKKU SUDAH CACAT! ( ini yang belum bisa dimengerti oleh banyak orang. Bahkan orang2 sehat sahabat2ku pun belum memahaminya! Bahkan keluargakupun sama saja! Hanya papa yang sesekali berusaha memahaminya, dengan hanya memelukku jika aku gelisah atau tidak bahagia ….. ).
Mulai untuk belajar berhitung, seperti anak TK, aku menuliskan angka 1 + 1 dengan sagat pelan sambil gemetar. Lalu aku diminta untuk menjawab, dan otakku buntu! Sama sekali tidak tahu, berapa hasilnya! Demi Tuhan! Aku tidak tahu jawabannya !!! Astaghfirullah ……
Sungguh, aku bingung! Aku bingung memikirkannya. Alisku mengkerut dan aku berpikir keras untuk menjawabnya. Tetapi,tetap saja aku tidak tahu jawabannya …… ya, Tuhan …… Aku berulang kali berpikir keras sampai aku menyerah, pasrah dengan wajahku meminta tolong kepada terapisku ketika itu. Dan dia terus membimbingku untuk bisa mulai berpikir. Katanya, karena ‘dulu’ aku pernah bisa, tidak lama aku pasti bisa! Tetapi jika aku memang belum pernah bisa, maka akan lain hasilnya ……
Konsep sebuah otak adalah, bisa menyimpan memori. Jika kita belajar sedikit demi sedikit, otak akan menyimpan di sebuah titik di otak kita. Jika kita terus belajar, aku yakin bahwa aku bisa! Aku pasti bisa !!
Mulai belajar 1 + 1 sampai ratusan, lalu 1 x 1 dan 1 : 1, aku benar2 belajar dengan pelan, seperti anak TK yang memang harus belajar. Bahkan anak TK pun pasti lebih pintar dibanding dengan aku ….. Ah, aku ingat sekali, aku bersemangat sekali untuk belajar! Mengapa?? Karena AKU HARUS SEGERA BEKERJA LAGI!  Untuk membiayai kedua anakku!
2 minggu aku belajar untuk hidup dengan dasar2 manusia. Lalu begitu pulang ke Indonesia, aku mulai belajar untuk hidup di Jakarta! Karena konsep hidup di Amerika dan di Jakarta memang sangat jauh berbeda dan aku harus belajar hidup sebagai manusia, sebagai perempuan, sebagai orang tua dari 2 anak dan sebagai pekerja ….. Dan setelah 1 bulan di sebuah rumah sakit di Jakarta, aku pulang ke rumahku untuk benar2 bersosialisasi sebagai manusia di kehidupan yang nyata …..
Hari2 pertama tinggal di rumah tidak nyaman, ketika aku sudah terbiasa hidup di rumah sakit. Walau aku sudah bisa berjalan, tetapi aku sudah terbiasa dan dimanjakan oleh rumah sakit. Sehingga ketika aku pulang ke rumah, tidak ada yang bisa memanjakan aku. Aku harus benar2 belajar mandiri, walau memang bertahap. Aku tidur di kamar bawah bersama mamaku. Dimana setiap aku ingin pipis malam, aku harus membangunkan mamaku untuk mengantarku. Mama yang memandikan aku, memakaikan bajuku dan mama yang mengurusi hidupku. Dari bangun pagi sampai tidur malam, mama selalu berada di sampingku. Setiap hari aku tetap terapi fisik dan bicara serta terapi menulis di rumah sakit, dan mamalah yang mengantarku. Mama yang mengajar aku makan dengan baik dan sopan. Aku harus memakai celemek karena belepotan kemana2. Sungguh, aku benar2 harus belajar dari nol! Ya, aku waktu itu sedang berada di titik nol dalam hidupku ….. Walau banyak sahabat yang mendukungku dan menyambangiku, tetapi aku seakan tertinggal jauh dibelakang karena ( lagi2 ) keterbatasanku …..
Sampai ketika aku mulai bisa melakukan sedikit kemandirianku, aku minta ijin untuk bekerja lagi. Aku diminta ‘Test Fungsi Luhur’ di RSCM dan hasilnya membuat aku sangat takjub! Ya, walau otakku cacat berat, hasilnya sangat luar biasa! Aku bisa dan dibolehkan untuk bekerja kembali sesuai dengan bidang yang aku inginkan! Puji Tuhan! Dan setelah aku mampu untuk lebih bisa mandiri, bisa pipis sendiri, bisa bicara lumayan dan bisa berpikir ala pekerja.  6 bulan setelah aku stroke, tanggal 17 Juni 2010 aku mulai bekerja lagi ……
Segala Puji dan Syukur bagi Allah  …..
Ini sedikit kesaksianku ketika aku belajar untuk hidup. Dari seperti seorang bayi bertubuh dewasa, sampai Tuhan memberikan kemampuan untuk bekerja kembali. Dari vonis hanya bisa berbaring saja, sampai sekarang aku tetap mampu berkarya dan berguna lagi bagi banyak orang dan mampu mendapat pendapatan untuk anak2ku lagi. Dari tidak mampu untuk melayani diri sendiri, sampai aku selalu berusaha untuk melayani dan berbagi dengan orang lain ……
Segala Puji dan Syukur bagi Allah …..

Sumber : Christie Damayanti-Kompasiana dengan perubahan seperlunya